Sajak-sajak
patahku
"Mungkin
kita tidak benar-benar berpisah. Hanya dijauhkan sebentar, diperbaiki oleh
orang lain, belajar untuk jauh lebih dewasa, lalu kemudian dipertemukan lagi
nanti untuk memperbaiki apa yang sempat tak tuntas kemarin."
"Tak tahukah
kau? Aku menghancurkan semua ketakutkanku, segala resiko kekecewaanku, segala
trauma masa lalu beserta tembok besar yang kubangun di hatiku sendiri hanya
demi dirimu?"
“Kisah
kita seperti buku yang kau baca separuh. Tak pernah selesai, lalu perlahan kau
lupakan.”
"Aku
harap akan ada satu masa di mana kau begitu merasakan kehilangan seseorang, dan
seketika itu juga kau ingat aku yang dulu kau lepaskan."
"Terkadang
memang butuh berpisah dulu untuk kemudian saling mengerti bahwa yang mereka
lepaskan kemarin adalah yang terbaik.
Maka apabila kita harus seperti itu, aku sepenuh hati rela. Pergilah yang jauh, kembalilah lagi nanti ketika datangmu karena kau telah berhenti berlari; bukan untuk singgah sebentar lalu kemudian pergi lagi."
Maka apabila kita harus seperti itu, aku sepenuh hati rela. Pergilah yang jauh, kembalilah lagi nanti ketika datangmu karena kau telah berhenti berlari; bukan untuk singgah sebentar lalu kemudian pergi lagi."
"Tak
apa, silakan saja. Lepaskanlah sosok yang selalu ada, sosok yang mencintaimu
apa adanya hanya karena ingin menetap dengan yang sepintas memberikan
kenyamanan.Hingga kemudian aku bersumpah kau akan menyesal. Lalu kau memutuskan
untuk kembali. Tapi sayangnya, saat itu aku sudah lama pergi."
Komentar
Posting Komentar